Kesempatan kedua mengikuti Lampung Hash, House, Harriers (LHHH) kami dapatkan pada Minggu 13 September 2020. Grafik kasus Covid sedang menanjak di Lampung, jadi aku dan Mas Hendro memperkuat kewaspadaan. Mendekat pada banyak orang hanya saat foto bersama, itu pun hanya beberapa detik. Panitia sudah mengingatkan untuk waspada tentang hal ini dengan selalu bermasker, menjaga jarak dan saling mengingatkan.
Berdasar pengalaman minggu sebelumnya dan kondisi tubuhku yang agak capek, aku n Mas Hendro memilih untuk ambil rute pendek saja. Kami termasuk di bagian depan saat start. Saat melalui tanjakan yang lumayan terjal dan panjang, aku dan mas Hendro terpisah dari rombongan. Mereka tertinggal di belakang. Aku ingat di depan hanya ada 5 atau 6 orang saja yang mendahului kami.
Kami patuh setia mengikuti taburan kertas dan tanda cat. Beberapa kali melewati persimpangan, berfoto sebentar kalau ada pemandangan bagus, dan terus berjalan.
Nah, lagi-lagi saat sudah berjalan sekitar 3 jam, ada telpon dari Pak Amir:
"Sampai mana, Mbak?"
Aku sudah tertawa saja saat menerima telpon itu. Aku dan mas Hendro masih di 3/4 jalan, pas di atas bukit dengan pemandangan laut yang aduhai. Dan rombongan lain sudah ada di basecamp. Hahaha...
Aku minta untuk ditinggal saja karena aku dan mas Hendro toh menikmati perjalanan ini. Puri Gading Beach, menyusuri kebun dan ladang perbukitan, jarak 12,59 km, membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 jam 30 menit, membakar 1.085 kalori. Selain tanjakan terjal di bagian awal, tak ada lagi tanjakan yang parah, hanya naik turun biasa.
Rupanya Pak Amir menunggu kami di pantai dengan cucunya dan salah satu panitia. Hehehe... tentu saja kami terpisah jauh sekitar 1 jam dengan selisih rute yang kami tempuh itu. Dan puji Tuhan, tubuhku terasa sangat segar. Jika pada pengalaman pertama aku sempat mengeluhkan pinggulku jadi pegal usai jalan, di trip kedua ini aku rasa semua ok walau saat awal aku sudah bilang kalau aku sedang sedikit capek.
Perjalanan yangg menyenangkan
ReplyDelete