Perjumpaan dengan Lampung Hash, House, Harriers (LHHH) benar-benar membuka petualangan baru bagiku dan mas Hendro. Mungkin sedikit lebay, tapi bersama mereka lewat olah raga lintas alam ini aku dan mas Hendro melakukan tiga hal sekaligus: olah raga, rekreasi dan persahabatan.
Kesempatan pertama kami ikuti di daerah perkebunan karet milik PTP 7 Way Lima Jalan Negara Ratu Desa Cipadang Bronjong Gedongtataan, Pesawaran, Lampung. Jadwal LHH selalu pada hari Minggu mulai start jam 07.00 WIB. Minggu 6 September 2020 kami sudah bersiap dari pagi, termasuk dengan baju ganti dan sandal jepit karena sudah diingatkan akan melalui sungai beberapa kali, Kumpul di halaman kantor PTPN, ternyata aku dan mas Hendro termasuk yang paling awal datang dan start jalan baru dilakukan saat sudah lewat 45 menit dari pukul 7.
Jalanan di rute ini sangat landai. Aku tidak kesulitan sama sekali karena tanjakan-tanjakan pendek saja dan beberapa turunan curam sangat sedikit. Rute yang kami pilih berjarak 11,48 km, dapat ditempuh selama 4 jam 17 menit diperkirakan mengeluarkan 875 kalori.
Ini pengalaman pertama yang mengasyikkan. Kami masih belum kenal siapa pun dari komunitas ini selain Pak Amir. Pesan di awal sangat jelas:
- Ikuti petunjuk rute, yaitu kertas-kerta tertabur di sebelah kiri jalan.
- Petunjuk lain lihat pohon atau batu dengan tanda titik 3 warna merah dan petunjuk panah.
Mereka membuat petunjuk sangat jelas dan mudah diikuti. Yang kami ndak dong ternyata mereka tidak harus mengikuti rute yang sama. Kalau tubuh tak mampu bisa ambil rute yang pendek. Ini inih jadi asyiknya. Di tengah aku dan mas Hendro menikmati perjalanan, dengan bertanya-tanya kok tak kelihatan orang lain di depan dan belakang kami, malah sempat main air lama saat ketemu sungai. Kemudian setelah sekitar 3 jam berjalan, Pak Amir nelpon tanya:
"Mbak Yuli sampai mana?"
Wah, ya susah njelasin. Kubilang baru lewat sungai yang kedua. Eh, dijawab:
"Masih jauh. Kami sudah sampai di basecamp mbak."
Lho, la piye? Hehehe... aku dan mas Hendro heran pol. Kapan mereka nyalip kami, kan kami jalan di depan. Aneh.
Rupanya ada suatu persimpangan yang bisa dipilih oleh peserta kalau mereka mau ambil rute pendek atau panjang. Dan rute panjang itulah yang kami telah ambil. Oalah. Jadinya, pada pengalaman pertama ini kami berdualah yang ambil rute panjang itu dan saat kami sampai basecamp semua orang sudah pulang. Nasi untuk kami dititip di satpam. Hehehe... Aku n mas Hendro tertawa terus mengenang perjalanan pertama itu.
"Pokoke aku mau makan enak dan banyak." Putusku.
Jadi dua mangkok nasi itu kami tinggal untuk satpam PTPN dan kami makan dengan rakus di RM Puti Minang. Jika 875 kalori sudah terbakar, maka dengan sepiring nasi padang full, ada dua kali lipat kalori yang kami kembalikan. Hehehe....
No comments:
Post a Comment