Wednesday, September 30, 2020

LHHH (3): Teluk Nipah Plus Plus Plus...

Rute Lampung Hash House Harriers pada Minggu 27 September 2020 sangatlah asyik. Yaitu Teluk Nipah dan sekitarnya yang berada dalam wilayah PTPN 7 Teluk Nipah Sidomulyo Lampung Selatan. Lumayan jauh dari rumah, sekitar 1 jam 30 menit perjalanan santai menggunakan motor dari rumah. Pas mau berangkat sempat dihinggapi rasa males karena kok mendung pula. Tapi setelah memulai rute, sama sekali tak menyesal. Jalanan yang kami lalui banyak bonus plus plus plus yang sangat sangat keren.

Rute yang kami ikuti tidak terlalu panjang. Tapi terlalu banyak godaan untuk berhenti sebentar selfie foto-foto tak ingin melewatkan keindahan-keindahan alam yang super super keren dari alam di sana. Awalnya agak ragu-ragu akan memilih rute panjang atau pendek. Rute panjang belok kiri dulu ke Pantai Marina baru kemudian menyusuri Teluk Nipah. Sedang rute pendek langsung ke Teluk Nipah, menyusuri pantai beberapa saat dengan pemandangan pantai, laut di sebelah kiri dan pemandangan perbukitan di sebelah kanan.


Pantai dihiasi bebatuan dengan ombak yang cukup keras. Ada sedikit insiden di salah satu tikungan. Sepasang peserta yang foto-foto terlalu ke arah laut terseret ombak besar yang tiba-tiba menghantam. Saat aku melihat rekamannya di salah satu video yang dibuat oleh peserta yang lain, aku pun merinding melihatnya. Ombak awalnya tenang-tenang saja, tapi kemudian dua kali berturut-turut ombak besar menggulung dan menyeret peserta itu membentur bebatuan di pantai. Aku melihat langsung luka-luka beret di sekujur badannya. Mereka langsung memutuskan untuk kembali melalui rute awal. Kupikir mereka harus langsung ke dokter untuk memastikan bahwa tidak ada hal-hal yang membahayakan.

Menyusuri pantai sekitar 2 jam, kami tak bosan-bosannya mengambil foto-foto indah di daerah itu. Beberapa kali kami harus berjalan dengan miring supaya bisa melalui jalan dengan mepet ke bebatuan. Harus super hati-hati saat melaluinya. Ada juga bebatuan dengan terowongan yang terbentuk dengan kokoh. Ada daratan-daratan kecil yang menjorok ke laut seperti hiasan-hiasan pantai yang indah. Aku menemukan juga bunga-bunga di sepanjang pantai, tak hanya bebatuan.


Setelah ujung pesisir, kami tak mungkin lagi menyusuri pantai, jadi jalan diarahkan ke kanan menanjak ke arah bukit. Sangat terjal dengan kemiringan 90 derajat, yang bisa dilalui hanya dengan menggunakan tali. Dua tali dipasang di tanjakan itu, sekitar 10 m tingginya dan untukku sangat mengandalkan kekuatan tangan untuk memegang tali karena tak mungkin kaki menapak dengan mantap. 

Usai tanjakan maut itu, aku benar-benar ngos-ngosan. Aku minta ke mas Hendro untuk diam sebentar, masih di lokasi yang miring untuk mengatur nafas. Beberapa menit istirahat kok rasanya aku kayak ngambang banget: "Aku duduk dulu ya." Aku duduk di bawah pohon, di kemiringan tanah itu. Minum beberapa teguk dan mengambil secuil roti yang kubawa. Aku yakin wajahku memucat, dan itu dikuatkan oleh mas Hendro yang menoleh ke aku:"Are you ok? Kau pucat banget." Sepertinya kalau aku memaksa diri untuk bergerak aku pasti bisa pingsan dan terguling-guling ke bawah lagi.

Setelah beberapa menit duduk tanpa melakukan apa-apa, pelan-pelan tubuhku terasa kembali segar. Mas Hendro melihat wajahku sudah memerah lagi, dan aku merasa kembali fit. Jadi aku minum seteguk air lagi lalu mengajak mas Hendro melanjutkan perjalanan dengan pelan-pelan.


Pak Hadi, Pak Gamat dan putranya, serta satu bapak lagi (lupa namanya) sudah tidak tampak. Sedang di bawah di belakang kami ada 5 orang lagi yang kutahu melewati rute yang sama. Jalan masih terus menanjak terjal sampai kami sampai di ladang dengan tanah datar. Pak Hadi dkk menunggu kami di situ sambil beristirahat di sebuah gubuk. 

Aku perlu istirahat sebentar ditungguin oleh mereka sekitar 5 menit, dan kami melanjutkan perjalanan bersama-sama lagi. Tapi kemudian kami terus berjarak dengan mereka karena jalanku sangat-sangat lambat saat tanjakan. Kalau jalan kembali landai, kami dapat melihat mereka bertiga jalan di depan kami sekitar 30 meter.

Usai melintasi jalan setapak dengan semak-semak yang cukup rimbun, mulai kelihatan jejeran pohon karet dalam reksa PTPN 7, artinya basecamp sudah dekat. Huraiii..., 

Pengalaman yang mengasyikkan dengan bonus sangat-sangat banyak dalam perjalanan indah kali ini. Oiiii.... semangatttt....

Dan sekali ini kami ndak tertinggal. Hehehe. N aku tahu masih ada banyak orang yang masih dalam perjalanan ketika kami sudah mencapai basecamp. (Iyalah, kami ambil rute pendek, hanya sekitar 8 km kali ini.)

Tuesday, September 29, 2020

LHHH (2): Pantai Puri Gading Sampai Sekitaran Muncak

 

Kesempatan kedua mengikuti Lampung Hash, House, Harriers (LHHH) kami dapatkan pada Minggu 13 September 2020. Grafik kasus Covid sedang menanjak di Lampung, jadi aku dan Mas Hendro memperkuat kewaspadaan. Mendekat pada banyak orang hanya saat foto bersama, itu pun hanya beberapa detik. Panitia sudah mengingatkan untuk waspada tentang hal ini dengan selalu bermasker, menjaga jarak dan saling mengingatkan.

Berdasar pengalaman minggu sebelumnya dan kondisi tubuhku yang agak capek, aku n Mas Hendro memilih untuk ambil rute pendek saja. Kami termasuk di bagian depan saat start. Saat melalui tanjakan yang lumayan terjal dan panjang, aku dan mas Hendro terpisah dari rombongan. Mereka tertinggal di belakang. Aku ingat di depan hanya ada 5 atau 6 orang saja yang mendahului kami.

Jadi kami jalan dengan santai. Usai tanjakan pertama tadi nyaris tak ada tanjakan yang berarti. Kami sempat berhenti sebentar ketika ketemu dengan peladang di gubuknya yang asri. Obrolan santai beberapa saat, tapi kok tak ada juga rombongan yang menyusul di belakang kami ya. Wah, aku udah deg-degan. Ini kayaknya pengalaman pertama akan terulang lagi.

Kami patuh setia mengikuti taburan kertas dan tanda cat. Beberapa kali melewati persimpangan, berfoto sebentar kalau ada pemandangan bagus, dan terus berjalan.

Nah, lagi-lagi saat sudah berjalan sekitar 3 jam, ada telpon dari Pak Amir:

"Sampai mana, Mbak?"

Aku sudah tertawa saja saat menerima telpon itu. Aku dan mas Hendro masih di 3/4 jalan, pas di atas bukit dengan pemandangan laut yang aduhai. Dan rombongan lain sudah ada di basecamp. Hahaha...


Aku minta untuk ditinggal saja karena aku dan mas Hendro toh menikmati perjalanan ini. Puri Gading Beach, menyusuri kebun dan ladang perbukitan, jarak 12,59 km, membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 jam 30 menit, membakar 1.085 kalori. Selain tanjakan terjal di bagian awal, tak ada lagi tanjakan yang parah, hanya naik turun biasa.

Rupanya Pak Amir menunggu kami di pantai dengan cucunya dan salah satu panitia. Hehehe... tentu saja kami terpisah jauh sekitar 1 jam dengan selisih rute yang kami tempuh itu. Dan puji Tuhan, tubuhku terasa sangat segar. Jika pada pengalaman pertama aku sempat mengeluhkan pinggulku jadi pegal usai jalan, di trip kedua ini aku rasa semua ok walau saat awal aku sudah bilang kalau aku sedang sedikit capek.



LHHH (1): PTPN 7 Way Lima Pesawaran Melintasi Sungai Bronjong





 Perjumpaan dengan Lampung Hash, House, Harriers (LHHH) benar-benar membuka petualangan baru bagiku dan mas Hendro. Mungkin sedikit lebay, tapi bersama mereka lewat olah raga lintas alam ini aku dan mas Hendro melakukan tiga hal sekaligus: olah raga, rekreasi dan persahabatan.

Kesempatan pertama kami ikuti di daerah perkebunan karet milik PTP 7 Way Lima Jalan Negara Ratu Desa Cipadang Bronjong Gedongtataan, Pesawaran, Lampung. Jadwal LHH selalu pada hari Minggu mulai start jam 07.00 WIB. Minggu 6 September 2020 kami sudah bersiap dari pagi, termasuk dengan baju ganti dan sandal jepit karena sudah diingatkan akan melalui sungai beberapa kali, Kumpul di halaman kantor PTPN, ternyata aku dan mas Hendro termasuk yang paling awal datang dan start jalan baru dilakukan saat sudah lewat 45 menit dari pukul 7.

Jalanan di rute ini sangat landai. Aku tidak kesulitan sama sekali karena tanjakan-tanjakan pendek saja dan beberapa turunan curam sangat sedikit. Rute yang kami pilih berjarak 11,48 km, dapat ditempuh selama 4 jam 17 menit diperkirakan mengeluarkan 875 kalori.

Ini pengalaman pertama yang mengasyikkan. Kami masih belum kenal siapa pun dari komunitas ini selain Pak Amir. Pesan di awal sangat jelas:

- Ikuti petunjuk rute, yaitu kertas-kerta tertabur di sebelah kiri jalan.

- Petunjuk lain lihat pohon atau batu dengan tanda titik 3 warna merah dan petunjuk panah.

Mereka membuat petunjuk sangat jelas dan mudah diikuti. Yang kami ndak dong ternyata mereka tidak harus mengikuti rute yang sama. Kalau tubuh tak mampu bisa ambil rute yang pendek. Ini inih jadi asyiknya. Di tengah aku dan mas Hendro menikmati perjalanan, dengan bertanya-tanya kok tak kelihatan orang lain di depan dan belakang kami, malah sempat main air lama saat ketemu sungai. Kemudian setelah sekitar 3 jam berjalan, Pak Amir nelpon tanya:

"Mbak Yuli sampai mana?"

Wah, ya susah njelasin. Kubilang baru lewat sungai yang kedua. Eh, dijawab:

"Masih jauh. Kami sudah sampai di basecamp mbak."

Lho, la piye? Hehehe... aku dan mas Hendro heran pol. Kapan mereka nyalip kami, kan kami jalan di depan. Aneh.

Rupanya ada suatu persimpangan yang bisa dipilih oleh peserta kalau mereka mau ambil rute pendek atau panjang. Dan rute panjang itulah yang kami telah ambil. Oalah. Jadinya, pada pengalaman pertama ini kami berdualah yang ambil rute panjang itu dan saat kami sampai basecamp semua orang sudah pulang. Nasi untuk kami dititip di satpam. Hehehe... Aku n mas Hendro tertawa terus mengenang perjalanan pertama itu. 

"Pokoke aku mau makan enak dan banyak." Putusku.

Jadi dua mangkok nasi itu kami tinggal untuk satpam PTPN dan kami makan dengan rakus di RM Puti Minang. Jika 875 kalori sudah terbakar, maka dengan sepiring nasi padang full, ada dua kali lipat kalori yang kami kembalikan. Hehehe....



Wednesday, September 09, 2020

Model-model Penipu yang Masuk lewat SMS

 Sejak bertahun-tahun lalu, setiap ada SMS aneh selalu langsung aku hapus, lalu aku block. Males ribet soal-soal kayak gitu. Yang kubilang SMS aneh itu misalnya; dapat hadiah dari apapun, menawarkan pinjaman tanpa agunan, menawarkan barang-barang seperti racun tikus kah penguat alat vital dll, sok kenal dengan nyodorin nomor rekening apalah-apalah, dan seterusnya. Tanpa pandang bulu, langsung blokir.

Nah, dalam beberapa hari ini, aku kok jadi iseng pengin mencatat mereka-mereka itu. Jadi dalam beberapa hari aku coba pertahankan nomor-nomor itu masuk tanpa kuhapus dan blokir. Salah satu contoh yang masuk sepanjang tanggal 31 Agustus 2020. Ini kutulis bagaimana isi SMS-SMS itu. Kutulis sesuai ketikan mereka dengan kalimat yang ditulis dengan huruf dan angka bercampur-campur. Cek ini keempatnya:

Pukul 08.33. Dari no 085251164217: Info pinjaman dana online. Proses mudah/cepat. Pinjaman min. 5 jt s/d 500 jt. Bunga rendah 2%/tahun. Minat WA 085238874275

Pukul 08.52. Ass. Yth untuk kpd BPK/IBU Maaf jika mengganggu waktunya. Kami menawarkan mod4l usah@ Dengan bunga rendah untuk informasi chat via WA 082267447963

Pukul 09.06. P1njaman t4npa anggunan, proses mud4h & cepat, min ajuin 5 jt s/d 500 jt, bunga 2%.thn, min4t info WA 082237380273

Pukul 09.46. Assamualikum wr.wb 1nfo p1njam4n tanpa anggunan, proses mud4h & cepat, min ajuin 5 jt s/d 500 jt, bunga 2%.thn, min4t info WA 089671769277

Dari hasil rekap pada tanggal 29 Agustus yang masuk 4 SMS, 1 September 2 SMS dan tanggal 3 September 2 SMS. Gila banget mereka itu ya. Padahal aku sudah memblokir ratusan nomor sejak bertahun-tahun lalu. Kok SMS macam ini selalu ada? Berarti nomor baru kan kalau bisa masuk ke nomorku? Kalau nomor yang pernah masuk kan otomatis sudah kublokir dan pasti ndak bisa masuk lagi.

Nah, model-model penipuan itu memang beragam. Yang masuk lain hari, hampir setiap hari adalah selain penawaran pinjaman cepat seperti yang sudah kutuliskan itu adalah:

- Hadiah ratusan juta dari macam-macam lembaga bank atau toko online.

- Penghasilan perhari hingga puluhan juta dengan cepat.

- Tawaran poker atau judi

- Penjualan barang-barang aneh misal untuk membesarkan atau memanjangkan alat vital

- dsb

Begitu beragam dan banyak to? Maka teman-teman, hati-hati kalau niat menanggapi SMS seperti itu. Ndak usah kegeeran dan percaya begitu saja dengan keberuntungan yang ditawarkan. Itu ujung-ujungnya penipuan. Ndak usah percaya. Ya kecuali kalau kalian oon atau pura-pura oon. Udah, kerja yang keras dan jadi cerdaslah.