Hari ini aku menjemput Albert pulang sekolah. Dia sudah menunggu satu jam lebih karena seharusnya dia pulang jam 11.00 sedang aku jam 12.00 dari kantor di hari Jumat ini. Begitu bertemu di gerbang sekolah dia cerita kalau pisang goreng yang dia jual masih sisa separo. Hari ini dia memang jualan pisang goreng, seharga Rp. 500,- yang aku buatkan pagi-pagi, sesuai ajakan guru IPSnya, bu Atun. (Konon, Albert bercerita, pada pelajaran IPS, guru tercintanya ini mengajak murid-murid untuk membawa bekal makanan yang lebih, yang bisa dijual untuk teman-temannya. Hasil penjualan bisa untuk menambah tabungan. Aku sangat mendukung ide ini. Dan untuk jualan pertama, Albert membawa 14 biji pisang goreng. Kalau laku separo, berarti dapat Rp. 3.500,-. Hehehe...)
Nah, di jalan yang mendung, dia mengatakan ingin melihat hujan salju sekarang ini.
"Pasti asyik kalau ada hujan salju di Indonesia. Bukan hanya sesekali tapi sering. Seperti memang musimnya gitu, tidak hanya musim penghujan dan kemarau."
Aku mengingatkan kalau Indonesia itu ada di garis katulistiwa. Tidak ada salju, kecuali di tempat yang sangat tinggi.
"Namanya kan keinginan, bu. Jadi kan asyik bisa lihat salju."
"Tapi tanaman di Indonesia tidak akan tahan pada salju, Bet. Bisa mati semua. Juga hewan dan orang-orangnya."
"Hmmm, masak sih."
"Dan lagi kalau di Indonesia yang tropis ada hujan salju, gimana nanti yang negara-negara subtropis atau di dekat-dekat kutub sana. Tambah dingin dong."
"Tapi kan ini keinginan, bu. Boleh saja kan."
"Boleh sih, tapi itu akan mengubah dunia. Mungkin malah merusak dunia. Ganti keinginan saja deh, Bet."
"Yaaa, penginnya lihat salju kok."
"Diubah kan bisa. Pengin lihat salju di Jepang, atau mana gitu. Kan mungkin saja Mas Albert sekolah atau kerja di sana suatu ketika."
"Iya deh."
"Dan itu tidak merugikan siapa-siapa. Tidak merusak dunia dan semesta."
"Iya, deh, bu. Iya."
Hehehe, nadanya sudah agak jengkel. Hmmm, jangan merasa aku membatasi mimpimu. Aku hanya ingin kau melihat orang lain jika punya keinginan. Dan jangan merugikan mereka semua. Ya?
No comments:
Post a Comment