Thursday, July 20, 2006

Hari ini aku coba untuk membuat blog ini. Tergagap-gagap. Bener kata si Indro bahwa aku 'wong ndeso', sing gaptek. Tapi tidak apa-apa aku akan coba membuatnya sedikit demi sedikit.

Nah, hari ini Lampung terasa tenang. Setelah kepanikan akibat gempa yang berpotensi menjadi Tsunami kemarin sore. Aku bisa merasakan orang-orang disekitarku selalu merasa takut dan cemas. Gempa terjadi tiap hari tiap saat. Bagi warga Kemiling dan sekitarnya ini sungguhan menakutkan apalagi rumah bisa retak-retak begitu. Kemarin aku pulang dari Klender ketika gempa 6,2 ricther itu terjadi. Mbak Lis yang pertama nelpon,"Kamu sudah sampai mana?" Lalu pesan dengan sangat,"Hati-hati." Lalu orang-orang lain kerabatku juga nelpon, khususnya suami tercinta. Nada suara mereka sama, sangat cemas. Aku yo gak tahu! Mana terasa ada gempa jika aku sedang ada di atas kapal ferry. Apalagi ombak sangat tenang. Agak mencekam ketika ternyata kapal yang aku tumpangi itu sangat sepi. Di dek 3 bagian kelas 1 hanya ada tiga orang termasuk aku. Lalu dua orang itu, sepasang 'backpacker' aku kira, cowok-cewek masih muda dengan ransel berat, pindah kelas karena tidak mau membayar 6 ribu yang ditarik petugas untuk masuk ruang kelas 1 itu. Alhasil aku sendiri. Lebih seram lalu si Rena sms ada gempa baru saja terjadi di selat Sunda. Na, aku kan ada di sana? Baru ngeh rupanya itu yang menyebabkan orang-orang terkasih pada kuatir. Tapi tidak ada apa-apa dalam perjalanan itu selain .... sepi.....
Tiba di Bakauheni aku naik travel Purnagama. 40 ribu sampai rumah. Aku tidak minat untuk menawar harga itu (standar 30 ribu). Aku tahu rumahku di ujung jauh sana, dan itu sudah malam (jam 10 malam). Lebih baik manut saja dan aku akur.
Perjalanan ke rumah diwarnai hujan lebat. Setelah mengantar semua penumpang, aku jadi yang terakhir. setengah satu dini hari mencapai pintu rumahku dengan sambutan suami yang 'syukur bojoku slamet' dalam wajahnya yang mengantuk.
Tidur hingga setengah 8 lalu sarapan nasi goreng dengan dua buntutku, albert dan bernard. Berangkat ke kantor untuk ngurus percetakan Nuntius.

No comments:

Post a Comment