Minggu, 18 April 2021 start hash dari Pantai Mutun. Pantai yang cukup populer di Lampung. Tidak persis di tempat wisata yang biasa orang-orang datang, tapi di sisi kirinya, tempat beberapa tambak. Ada satu rumah di situ yang dulu kuingat kosong pernah untuk acara anak-anak mahasiswa Unila. Di halaman depan rumah itu cukup luas dan lantai cocok untuk parkir.
Saat aku dan mas Hen sampai lokasi, masih sepi, belum banyak orang yang datang. Maka kami ambilbonus yang pertama, yaitu foto-foto di sekitar pantai. Di daerah itu ombak nyaris tidak ada, sangat tenang. Beberapa anak kecil sedang bermain santai di pasir dan pantai, sangat aman. Agak terganggu dengan banyaknya sampah plastik. Ini masalah paling besar dalam pengembangan wisata Lampung: sampah.
Rute jalan dimulai seperti biasa sekitar pukul 07.00. Menyusuri jalan setapak, sesekali jalan kampung, melintas jalan aspal sangat dihindari tapi sesekali terpaksa melaluinya untuk menyeberang, lalu kembali menyusuri jalan setapak. Nah di sini nih bonus kedua boleh diambil sepuasnya. Full pemandangan indah. Tak habis-habisnya. Sepanjang jalan ada spot foto yang bagus menghadap ke mana pun. Apalagi ini daerah pantai, jadi pasti sesekali bisa menyentuh air laut.
Bonus ketiga adalah cuaca cerah. Langit biru sepanjang penyusuran yang membuat suasana ikutan cerah. Jadi semangat banget untuk foto-foto. Langit berwarna biru, laut berwarna biru... Spontan rasa syukur membuncah. Memang di beberapa tempat menemui tanjakan-tanjakan tapi tidak benar-benar ekstrem, masih bisa dilalui sambil nyanyi-nyanyi. Yang agak berat ada turunan yang curam, mesti pakai tali atau mrosot pakai pantat. Tapi tetap menggembirakan.
Nah, bonus keempat, kegembiraan ini menyebar pada semua teman hiking. Jadinya di sebuah pantai berpasir putih kami semua seperti kembali menjadi anak-anak. Bermain, berfoto, lebih setengah jam kukira atau hampir satu jam. Efeknya ya ke bonus berikutnya: waktu penyusuran hash ini jadi lebih lamaaaa....
Begitu sampai tempat parkir lagi, wahhhh... kerasa banget laperrrr.... Sudah tersedia nasi bakar cumi dan ayam yang boleh dipilih sesuai selera. Dan setelah kenyang, Ci Merling memberi bonus yang kelima khas keceriaannya yaitu joget tik-tokan di lokasi parkir yang sudah sepi karena kebanyakan sudah pulang. On... on....
No comments:
Post a Comment