Tuesday, January 19, 2021

LHHH (10) : Perbukitan Batu Putuk Bonus Air Terjun


 Minggu 17 Januari 2021 menjadi hash pertama di tahun ini dalam komunitas Lampung Hash House Harriers (LHHH). Tidak terlalu banyak yang ikut, tapi cukup seru dengan tantangan rute yang menawan. Tim hare yang menentukan rute menentukan start dari halaman villa ko Okta di daerah Batu Putuk Bandarlampung. Villa ini masuk sekitar 300 meter dari jalan besar. Semangat tahun baru masih berkobar sehingga kegembiraanlah yang membungkus kegiatan hash pertama ini.

Tidak ada bocoran berapa panjang rute yang akan dilalui, tapi aku sudah membayangkan seperti apa yang bakal di lalui karena pernah juga jalan di sekitar lokasi ini. Namun ternyata kenyataan tak seindah bayangan. Eh memang sih rutenya melewati alam yang super indah, yang masih membuatku terkagum-kagum bahwa di daerah Kota Bandarlampung pun ada tempat seperti ini. Tapi tak menyangka bahwa rute bakal melewati tanjakan dan turunan yang terjal, keluar masuk sungai.


Tanjakan pertama sudah bikin tersengal-sengal di menit-menit awal. Lalu segera lega dengan turunan, tapi kemudian turunan begitu terjal sehingga terpeleset-peleset di jalan setapak. Lalu masuk ke sungai, yang walau tak terlalu jernih sangatlah sejuk. Sungai yang sama ini kami lewati dan susuri empat kali dalam rute ini. Sebenarnya aku sudah bersiap-siap dengan membawa sandal jepit yang biasanya akan kupakai sebagai ganti sepatu kalau melewati sungai. Aku tak suka berjalan dengan sepatu basah kuyup, kaki jadi berat dan salah-salah kedinginan membuat kram. Masalahnya, jalanan becek. Kalau aku melepas sepatu beberapa kali pasti sepatuku akan kotor luar dalam. Itu lebih tak nyaman. Kalau perjalanan dilanjutkan dengan sandal jepit pasti itu tak aman bagiku. Jadi dengan rela kulewati dan susuri sungai dengan sepatu. 


Di beberapa tempat mesti melewati lumpur sehingga akhirnya juga sepatu kotor sampai bagian dalam karena kaki terbenam ke lumpur. Usai itu jalan pasti lebih lambat dan berat.

Beberapa kali aku merasa putus asa dan ingin mencari jalan termudah ke jalan aspal lalu naik ojek atau apa pun, tapi apa asyiknya jal, lebih-lebih dikasih tahu peta lokasi itu oleh Mas Hen, jika keluar ke jalan aspal pasti harus menempuh jarak lebih jauh untuk sampai ke garis start tempat parkir kendaraan. Jadi ya sudah, menikmati jalan setapak pelan-pelan, hati-hati. Beruntung ada pak Leo bersama kami, dan mas Hen sangat sabar menemani kami yang jalan dengan pelan-pelan. Aku yakin sih mas Hen bisa 3 kali lebih cepat kalau jalan sendiri tanpa harus menemani kami yang jalan kayak siput, kalau nanjak mudah ngos-ngosan, kalau turun takut kepeleset. Haiyaaa...

Di satu titik setelah tiga perempat jalan kami sampai ke Air Terjun Batu Putuk. Tempat ini biasa jadi tempat nongkrong anak-anak muda. Minggu itu sih tak terlalu banyak yang berkunjung, hanya ada 4 orang muda berfoto-foto di situ. Kami juga ambil kesempatan untuk istirahat sambil foto-foto sebentar. Pilihan yang tepat karena setelah itu kami melewati tangga-tangga yang terjal entah berapa ratus anak tangga yang dibuat oleh pengelola air terjun untuk memudahkan pengunjung datang ke lokasi wisata itu.

Masalahnya anak tangganya dibuat sebagian besar sangat tinggi, huiiih, kukira ini rute terberat deh. Tapi juga paling semangat karena membayangkan bahwa sebentar lagi sudah sampai finish. 


"Usai ini ambil jalan yang pasti aja." Tekadku dalam hati, berniat untuk nyimpang ke jalan aspal untuk sampai ke tempat parkir.

Tenyata saudara-saudara, itu salah. Kalau nyimpang ke jalan aspal, rute akan sangat jauh dan tidak selalu bisa beruntung ketemu ojek. Jadi aku manut mas Hen dan pak Leo untuk menuruni lembah lagi dan naik bukit untuk sampai ke villa ko Okta. "Itu, villanya juga kelihatan dari sini." Gitu kata mereka.

Kami membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk turun dan naik di bagian akhir ini. Masih berlicin-licin dan ngos-ngosan, sampai kemudian kebun-kebun sayur di kompleks villa kelihatan. Yeeeee.... berhasillll.... Pukul 11 kurang sedikit kami bisa mencuci tangan dan tertawa-tawa di base lupa tanjakan dan turunan yang sudah dilalui. Dan aku lupa sama sekali kalau dalam rute aku blas ndak bikin foto dari kameraku sendiri. Oalahhhh.... jadi begitu sampai rumah langsung ngopyak HP mas Hen untuk mencuri foto-foto dari kameranya. Hhehehe.... on on....

No comments:

Post a Comment