Thursday, June 18, 2020

Masyarakat Mandiri Pangan (1): Mengumpulkan dan Membagikan benih

Masuk bulan April 2020, keluhan dampak pandemi Covid19 semakin banyak. Bukan hanya tentang minimnya sarana perlindungan diri tapi dalam bidang-bidang yang lain. Virus covid 19 memberikan dampak ekonomi yang tidak sedikit. Banyak pekerja terpaksa dirumahkan, diPHK, dipotong gajinya, terpaksa menutup tempat usaha, tidak bisa menjalankan usaha dengan normal, kerugian terus terjadi dan sebagainya. Dalam situasi seperti itu, keluarga-keluarga harus bertahan hidup dengan pemenuhan kebutuhan pokok primer yang tak mungkin ditunda.

Alternatif
yang bisa dilakukan:

-        1. Menanami sekitar rumah dengan tanaman konsumsi menggunakan media tanah, pot, hidroponik dan sebagainya.

-         2. Memulai usaha kreatif, online, dengan berbagai model.

Tahap pertama, sembari di rumah saja, pilihan yang pertama bisa dibuat. Mulai mengumpulkan wadah-wadah yang bisa dipakai untuk media tanam, mencari tanah yang subur dan pupuk organik, mencari benih-benih yang bisa panen dengan cepat.

Untuk ini mesti saling bantu, saling berbagi kebutuhan-kebutuhan:

1.       1. Polibag atau wadah-wadah bekas

2.       2. Pupuk kandang atau pupuk jenis apa pun

3.       3. Benih-benih sayuran yang cepat panen: kangkung, bayam, sawi, cabai, terong, tomat, kacang panjang, buncis dan sebagainya.

4.       4. Bibit untuk karbohidrat yang cepat panen: ubi jalar, singkong dsb (ini untuk yang punya lahan lebih luas)

5.       5. Benih ikan atau anakan ayam.

Dan menyebarkan semangat ini ke banyak orang. Ini yang kemudian kami lakukan. Mengumpulkan benih-benih dan membagikannya ke orang-orang yang membutuhkannya. 


No comments:

Post a Comment