Sunday, January 04, 2015

TITIK TEMU, Memulai Tapak Pertama di Sumenep

Musikalisasi puisi oleh KJ.
Apa kegembiraan seorang penulis? Yaitu ketika tulisannya mulai tersebar, berjalan menemui para pembacanya. Kali ini aku bukan hanya sekedar penulis, salah satu penulis dari 60 penyair yang terkumpul dalam Titik Temu, Komunitas Kampoeng Jerami, tapi aku juga bagian yang erat melekat pada prosesnya. Sebagai editor, sebagai bagian dari relawannya, sebagai bagian yang tak mau dipisahkan darinya. Tentu saja inilah kegembiraan itu.

Yaitu saat Titik Temu mulai melangkah. Di mulai dari Timur sana, di gedung kesenian LPP RRI Sumenep, Komunitas Kampoeng Jerami melejitkan buku ini dalam peluncuran dan bedah buku, pada Minggu, 4 Januari 2015. Ini langkah pertama yang menyenangkan walau hmmm... aku sedih tak bisa terlibat langsung di dalamnya. Dari jauh aku mengintip, menguping,... ikut deg-degan dengan setiap perkembangan.

Wuah, orang-orang hebat terlibat dalam kegiatan ini. Aku iri? Ya, aku iri tak bisa bergabung, walau hatiku jelas ada di sana. Lihat. Much. Khoiri dari Surabaya jadi pembicara. Lalu Fendi Kachonk dari Sumenep yang juga pengasuh Komunitas Kampoeng Jerami, juga Ferli, Sigit, Syaf Anton, M. Faizi,  hmmm... aduh, bahkan aku tak kenal siapa-siapa lagi yang lain dari 80-an orang yang telah hadir itu. Atau siapa saja yang telah membaca puisi. Atau siapa dari mana yang ikut berdiskusi. Atau apa yang dikumandangkan dari tempat itu, yang disuarakan, dibincangkan, dilagukan, ditarikan... Huft.

Tapi aku memandang takzim ke Timur sepanjang pagi hingga siang hari ini. Tentu saja memang tepat dimulai dari Timur sana, seperti matahari yang akan berjalan, terus berputar, ke Barat. Aku bangga menjadi bagian dari putarannya. Titik Temu akan membuat titik-titik pertemuan berikutnya. Aku yakin.

No comments:

Post a Comment