Tuesday, May 31, 2011
Kota Baru
Sekitar 950 Ha tanah garapan petani Jati Agung akan digusur menjadi Kota Baru, ibu kota propinsi Lampung. Di atasnya akan didesain sebuah kota modern dengan pemukiman dan perkantoran, yang akan dikerjakan oleh pemerintah dengan menggandeng investor dari Malaysia. Demikian rangkuman beberapa tulisan di beberapa media. Yang tidak diperhitungkan adalah adanya 400-an KK, penggarap lahan, yang harus kehilangan tanaman yang sudah dirawatnya. Mereka kehilangan mata pencaharian dan calon panenan. Apakah pemerintah sudah pedulikan ini dengan sungguh-sungguh? Cukupkah uang tali asih sebesar Rp 5 juta, yang jauh dari modal kerja mereka selama ini? Sanggupkah pemerintah memberikan harapan nyata supaya mereka pun ikut bersemangat dalam perencanaan Kota Baru ini? Siapa wakil pemerintah yang bisa jawab ini? Pak Syachrudin? Pak Richo? Pak Menteri Kehutanan? Pak Presiden?
Monday, May 30, 2011
Continue
Maksud hati mulai cerita banyak hasil perjalanan kemarin, tapi apa daya aku masih harus melanjutkan perjalanan. Merajut cerita baru, tak tersusun kembali. Selalu bergulat antara luka dan rahmat. Kadang-kadang bosan, kadang-kadang bersemangat.
Sekarang, akan lanjut. Tapi titik yang ini sepertinya terlewat besar untuk dilewati. Terlalu banyak simpul-simpul yang belum terurai.
Ah, ingin lagi duduk di pinggiran sungai di atas rumput di bawah pohon. Hingga tertidur. Pulas tanpa mimpi.
Sekarang, akan lanjut. Tapi titik yang ini sepertinya terlewat besar untuk dilewati. Terlalu banyak simpul-simpul yang belum terurai.
Ah, ingin lagi duduk di pinggiran sungai di atas rumput di bawah pohon. Hingga tertidur. Pulas tanpa mimpi.
Thursday, May 19, 2011
Lampung - Sungai Utik
Pulang dari perjalanan menyisakan mabuk di sendi-sendi tubuhku. Aku punya banyak cerita, teman. Tapi belum bisa kurangkai dalam kata. Untuk mengingat saja akan kutuliskan.
10 Mei 2011, naik Garuda 11.05 dari Raden Intan II menuju Soekarno Hatta. 14.45 lanjut ke Supadio, Pontianaik. Dijemput Pak Budi di bandara n langsung diantar ke pull Damri untuk berangkat ke Sintang pukul 19.00. Perjalanan dengan bis malam untuk tidur.
11 Mei 2011, bangun tidur di Sintang, dijemput Rm. Miau di pull Damri dekat patung BI. Istirahat sebentar di Katedral Sintang. Rapat komisi lalu makan siang di lereng Bukit Kelam. (Ngiler kan?) Lanjut rapat lagi sampai malam.
12 Mei 2011, rapat lagi sampai siang. Makan malam diundang Wakil Bupati Sintang.
13 Mei 2011, perjalanan ke Putussibau, lanjut ke Sungai Utik. Tidur di rumah betang itu. Gak bermalam, karena memang gak boleh bermalam...hehehe. Begadang sampai 2 pagi.
14 Mei 2011, jalan ke Benoa Tengah, Sei Ulun (mabuk tuak. 4 gelas!), Bali Gundi, n then Paroki ... aduh apa namanya. (Tio gangguin nih di depanku, jadi gak konsen) Malam tidur di Sanjaya Hotel, di Putussibau, Kapuas Hulu.
15 Mei 2011, habis makan siang jalan ke Sintang. Istirahat sebentar lanjut ke Pontianak (dipikir-pikir 15 jam jalan. ampun.)
16 Mei 2011, mimpi amburadul di rumah unio, sarapan bubur babi, jalan ke tugu Katulistiwa, belanja jeruk pontianak, manisan lidah buaya, dll. 16.20 terbang ke Jakarta.
17 Mei 2011, balik Lampung dunk.
Nah, cerita detail sampai ke rasa, hati, pikir, nanti aku buat berseri. Plus foto-foto. Silakan tunggu, teman.
10 Mei 2011, naik Garuda 11.05 dari Raden Intan II menuju Soekarno Hatta. 14.45 lanjut ke Supadio, Pontianaik. Dijemput Pak Budi di bandara n langsung diantar ke pull Damri untuk berangkat ke Sintang pukul 19.00. Perjalanan dengan bis malam untuk tidur.
11 Mei 2011, bangun tidur di Sintang, dijemput Rm. Miau di pull Damri dekat patung BI. Istirahat sebentar di Katedral Sintang. Rapat komisi lalu makan siang di lereng Bukit Kelam. (Ngiler kan?) Lanjut rapat lagi sampai malam.
12 Mei 2011, rapat lagi sampai siang. Makan malam diundang Wakil Bupati Sintang.
13 Mei 2011, perjalanan ke Putussibau, lanjut ke Sungai Utik. Tidur di rumah betang itu. Gak bermalam, karena memang gak boleh bermalam...hehehe. Begadang sampai 2 pagi.
14 Mei 2011, jalan ke Benoa Tengah, Sei Ulun (mabuk tuak. 4 gelas!), Bali Gundi, n then Paroki ... aduh apa namanya. (Tio gangguin nih di depanku, jadi gak konsen) Malam tidur di Sanjaya Hotel, di Putussibau, Kapuas Hulu.
15 Mei 2011, habis makan siang jalan ke Sintang. Istirahat sebentar lanjut ke Pontianak (dipikir-pikir 15 jam jalan. ampun.)
16 Mei 2011, mimpi amburadul di rumah unio, sarapan bubur babi, jalan ke tugu Katulistiwa, belanja jeruk pontianak, manisan lidah buaya, dll. 16.20 terbang ke Jakarta.
17 Mei 2011, balik Lampung dunk.
Nah, cerita detail sampai ke rasa, hati, pikir, nanti aku buat berseri. Plus foto-foto. Silakan tunggu, teman.
Monday, May 02, 2011
Makan
Aku suka makan. Tak ada yang perlu meragukan keabsahannya. Apa saja bisa kulahap. Sudahlah, sebut saja semua jenis makanan yang ada, aku pasti akan doyan.
Terakhir-terakhir ini aku sangat suka makan bebek. Bebek diapain aja. Juga jamur tiram putih yang disate bumbu kacang. Dan kuah bening daun katu plus labu siam. Buahnya pisang muli atau jeruk medan. Minumnya yang susah untuk diganti sejak bertahun-tahun lalu, yaitu jus tomat dicampur wortel dikit, gak usah pakai susu.
Di Lampung makanan bebek mudah banget didapat. Di pinggiran jalanan bejibun. Tapi tadi siang aku nemuin bebek goreng kremes yang lumayan bisa diulang. Bebek Bratang dekat stadion Pohoman. Aku pengin nyoba sup bebeknya tapi rupanya sedang tidak ada. Lihat kali kedua nanti, apakah rasa yang sama masih bisa kukecap di situ. Untuk jadi langganan.
Subscribe to:
Posts (Atom)