Tuesday, July 24, 2007

Batam - Galang


Minggu lalu, 16 - 18 Juli 2007 aku dapat kesempatan ke Batam. Folk communication for church apostolate, itu pembicaraan utama di Vista Hotel bersama para koordinator Komsos se regio Sumatera. Hanya belasan orang, kebanyakan para selibat. Tema yang menarik! Folk communication, folk media. Sebagai alternatif gerakan perjuangan.
Di hari terakhir, jalan ke Galang lewat jembatan Barelang nan dibanggakan, masa kejayaan Habibie dengan teknologinya yang meretas batas laut. Ada 5 jembatan penghubung Batam - Galang. Melewati pulau Tonton, Nipah, Setako, Rempang dan akhirnya Galang. Rempang merupakan pulau terpanjang dan tersubur. Di sana-sini terlihat petak kebun sayur yang sayang kurus, kurang subur. Coba teknologi pertanian dikembangkan.
Tiba di Galang keliling peninggalan 'manusia perahu' pada tahun 65-an sampai 96 lalu. sebuah kota kecil yang dibangun untuk menampung para pengungsi yang tersisa dari Vietnam. Barak-barak sudah dibongkar, tapi sisa-sisa 'kota' itu masih tampak. Bahkan ada 'Ngha trang', Tin Lanh, Cuaky vien, dan Ta on duc me. Sebuah patung Maria tampak megah berdiri di atas bumi bergambar Vietnam, mantap di atas sebuah perahu : O, Mary, we are all deeply cracefull for your protecting presence on our way to freedom. We always entrust our lives to you. Your care for us will be mighly appreciated in our heart forever.
Dan konon, di depannya pernah terjadi puluhan bunuh diri massal karena tidak ada ruang hidup bagi mereka untuk merdeka. Tidak ada satu negara pun yang mau mengakui mereka sebagai warga. Kembali ke negaranya akan mati.
Banyak barang di Batam. Tidak ada yang bisa dibeli. Oleh-oleh? Gantungan kunci dengan tulisan "I love Singapore". Ngenes Indonesiaku!

No comments:

Post a Comment