Tahun 2021 ini menjadi tahun yang diawali dengan banyak hal menarik. Tapi kok malah blog sepi yaaa.... Payah bener penulis yang satu ini.
Ok, aku mau jujur saja mengawali dari permulaan untuk tanggal ini. Andai besok bisa dirutinkan lagi penulisannya pasti akan ketemu kembali alirannya. Nah, yang sudah terlewat aku akan menulis ringkasan kronologis aja sebagai catatan, kapan-kapan mungkin bisa kutulisa lebih panjang jika memang harus dituliskan.
Januari 2021
Januari dipenuhi hal-hal yang tak terduga. Misal kedatangan keluarga muda Carlo, Cicil, Patricia dan Paulin pada minggu pertama di bulan ini. Menjadi semarak karena banyak hal baru yang tak terupdate lama. Bulan ini juga menjadi bulan penuh duka. Romo Teddy meninggal karena Covid selang dua hari saja dari WA beliau yang terakhir. Orang yang penuh semangat ini tak mungkin kulupakan. Pada bulan ini juga dipenuhi dengan kesibukan karena satu ibu yang selalu kontak karena kemungkinan kekerasan yang dia alami dalam keluarga, hmmm... bukan kesibukan tapi penuh uraian airmata dan kesesakan. Doaku untukmu, ibu. Hal-hal rutin terus berjalan di bulan Januari ini. Kerja di keuskupan secara rutin tiap hari. Juga kerja pengawasan Koperasi Mekar Sai yang selalu sibuk di awal tahun karena persiapan laporan RAT dan segala sesuatunya. Rutinitas lain yang menarik adalah jalan tiap minggu bersama LHHH.
Februari 2021
Awal bulan dimulai dengan kontakan dengan Sr. Katharina FSGM tentang garapan peringatan St. Bakhita untuk korban human trafficking. Selebihnya adalah kesibukan koperasi yang semakin rapat rapet sampai akhir bulan. Untung ada hash dan kesempatan kunjungan ke Lamtim keluarga Rm. Wicak yang akan segera mengakhir masa kerja di keuskupan. Selain itu ada beberapa perjumpaan untuk Puspa, SGPP dan penggarapan modul KPP yang intensif.
Maret 2021
Kerja dengan dinas PPPA provinsi ada beberapa agenda. Selain itu ada KPP online juga dalam rangkaian komitmenku bersama suami untuk membantu KOMKEL keuskupan. Selain itu juga ada garapan mendorong Puspa Kota Bandarlampung. Pada akhir bulan ada hadiah yang kuterima dengan deraian airmata, yaitu SK ketua Puspa. Senang? Ya. Ini peluang menarik untuk dikerjakan. Sedih? Hmmm... mungkin bukan sedih. Tapi gamang, takut... ada banyak PR yang harus dikerjakan di sana. Saat menulis ini pun aku menarik nafas panjang. Aku dikuatkan oleh dukungan teman-teman, juga rangkulan Tuhan pada jiwaku.
April 2021
April diawali dengan rangkaian pekan suci. Menjadi spirit yang berkobar di hatiku walau semua dilakukan secara terbatas, lewat internet. Pengukuhan Puspa dilakukan pada kamis 15 April 2021 oleh wakil gubernur, diikuti beberapa kegiatan bulan puasa. Ada kesempatan untuk kembali bicara tentang aktif tanpa kekerasan di Unila untuk para mahasiswa FISIP. Ohya, Dardiri teman kuliah di Brawijaya tiba-tiba kontak dan mampir semalam di rumah. Bulan ini juga diwarnai wawancara dengan media bersama Alfa dan juga bersama Wahyu yang sedang mengerjakan skripsinya.
Mei 2021
Mei menarik karena ada ksempatan untuk bersama Komkel mendampingi tim keluarga di Jogjabaru. Nginep 1 malam di sana serasa piknik. Awal bulan juga ada dua kali diskusi bersama SGPP tentang pendampingan psikososial dan gereja katolik ramah anak. Lalu persis sebelum lebaran, masa lebaran dan sesudahnya menemani 3 anak dan ibunya yang 'potensial terjadi kekerasan', dan sudah terjadi sebenarnya. Moga ada pemulihan bagi mereka dan kembali sebagai keluarga yang baik. Akhir bulan ini bakal asyik karena ada beberapa even. Latihan nulis untuk mahasiswa Unila dan juga kegiatan lain.