Kita tak dapat melakukan segala sesuatu,
dan ada perasaan yang memerdekakan kala kita memahaminya.
Hal itu memampukan kita melakukan sesuatu,
dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
Mungkin tidak lengkap, namun itulah suatu awal,
sebuah langkah sepanjang perjalanan,
suatu peluang supaya rahmat Allah bisa merasuk,
dan melakukan selebihnya.
Kita mungkin tak akan melihat hasil akhirnya,
tetapi itulah perbedaan antara
Pencipta dan pekerja.
Kita adalah pekerja, bukan Pencipta,
pelayan bukan Mesias.
† Uskup Agung San Salvador Oscar Romero-
Saturday, August 24, 2013
Friday, August 23, 2013
Bulan Duduk
andai aku tidak pernah dicemari
aku yakin bahwa bulan sedang duduk di pohon pisang
dengan senyum bulat memutar pedal
membuat arum manis
yang ditawarkan padaku
juga ditawarkan padamu
andai saja kita mau memandang
ke atas, ke langit malam ini.
aku yakin bahwa bulan sedang duduk di pohon pisang
dengan senyum bulat memutar pedal
membuat arum manis
yang ditawarkan padaku
juga ditawarkan padamu
andai saja kita mau memandang
ke atas, ke langit malam ini.
Tuesday, August 20, 2013
Wednesday, August 14, 2013
Mimpi Bau Kemuning
Dari jendela kamar ini tanah berembun di bawah sana tak terjangkau.
Kegelisahan dimulai saat helai kemuning pertama rontok oleh angin berayun.
Jika aku bisa membuka jendela, loncatan pasti membuat kakiku patah,
sebelum menyeret tubuh menangkap helai kedua atau mungkin kesejuta.
Aku memastikan dompet sudah di saku dan kerudung menutup kepala.
Gerendel jendela hanya setinggi hidung dengan lumas yang menetes.
Tak ada derit, hanya angin awal musim penghujan masuk menyertai sibakan.
Seseorang di seberang jalan melambai dan menunjuk pada kemuning.
Dia sahabat pertama yang tersenyum tanpa janji menopang tubuhku.
Jika aku tidak jatuh saat ini, yang kudapat hanya ruang mati
dan diriku sebagai orang asing.
Kegelisahan dimulai saat helai kemuning pertama rontok oleh angin berayun.
Jika aku bisa membuka jendela, loncatan pasti membuat kakiku patah,
sebelum menyeret tubuh menangkap helai kedua atau mungkin kesejuta.
Aku memastikan dompet sudah di saku dan kerudung menutup kepala.
Gerendel jendela hanya setinggi hidung dengan lumas yang menetes.
Tak ada derit, hanya angin awal musim penghujan masuk menyertai sibakan.
Seseorang di seberang jalan melambai dan menunjuk pada kemuning.
Dia sahabat pertama yang tersenyum tanpa janji menopang tubuhku.
Jika aku tidak jatuh saat ini, yang kudapat hanya ruang mati
dan diriku sebagai orang asing.
Wednesday, August 07, 2013
Ketupat
aku merangkai kenangan lewat anyaman janur
aku masukkan kerinduan dan beras yang lebur
embah yang sudah mengajarku menarikan jari-jari
kembali hidup dalam ketupat hari ini
aku masukkan kerinduan dan beras yang lebur
embah yang sudah mengajarku menarikan jari-jari
kembali hidup dalam ketupat hari ini
Subscribe to:
Posts (Atom)