Cermin di tikarku saat aku bangun ikut bangun. Gemetar aku memandang bayangan di dalamnya. Itu bukan aku tapi juga aku. Tidak terjadi padaku tapi juga aku alami.
Cermin di tikarku saat aku bangun ikut bangun. Panas suhu tubuhku menyentuh bayangan di dalamnya. Aku bisa rasa apa yang terjadi. Aku bisa cium bagaimana itu terjadi.
Bisakah kubantu bayangan lepas dari bebannya? Pun kemudian melepas bebanku juga? Menghancurkan cermin ini dan merengkuhnya? Akukah yang sedang bercermin? Atau akukah yang ada dalam cermin?
Aku yang nyata atau aku yang bayangan?
Sejauh ini, aku ingin berada dalam doa. Bersamamu, entah aku atau bukan, yang ada dalam cermin.
No comments:
Post a Comment