"Memang betul, mbak. Itu spam. Sudah aku usir dia."
"Apakah setiap spam harus diusir?"
"Lebih baik begitu."
"Jika aku ingin mempertahankan satu spam, bolehkah?"
Keningnya berkerut. "Spam akan sangat mengganggu, mbak. Bahkan bisa merusak bagian yang lain. Lebih baik dihilangkan."
Aku berkeras. "Untuk yang ini aku tidak bisa menghilangkannya." Lebih tepatnya, aku tidak mau menghilangkannya.
"Perlu dibantu?"
"Kau bisa?" Aku tidak yakin, karena spam yang ini ada dalam hatiku.
No comments:
Post a Comment