"Hanya karena hal sepele, matanya pasti meleleh. Waktu pindah kelas itu, sandalnya nyelip entah bagaimana, ketukar ke kelas yang lain. Aduh, mam, air matanya itu... Mbok dicari dulu, wong teman-temannya saja mau bantu kok."
"Memang begitu, bu?"
"Iya, lalu waktu berenang itu. Celananya dipakai oleh Davin. Celana Davin masuk ke tasnya sendiri. Nah, belum apa-apa sudah air mata dulu. Tanpa suara. Tapi begitu ketemu, ya sudah, nyengenges dia. Senyum lebar."
"Dia memang sensitif, bu."
"Iya, memang, mam."
"Aku kira seperti ibunya."
"Hahaha...cocok."
(Aku pun terbawa ke masa kanak-kanakku. Seperti anak laki-lakiku ini. Tidak ada yang salah.)
No comments:
Post a Comment