sebuah surat menghantamku
sebuah surat dari bapak
bahwa tidak ada yang mesti diteruskan
hingga tahun berlalu
bahwa tidak ada rumah yang dibuka
hingga ada satu rencana baru
bahwa tidak ada orang yang bisa datang
hingga ada sepaham satu
sebuah surat dari bapak
yang tiba-tiba kelihatan renta
menahan sabar
melihat anak-anaknya
yang tak kunjung dewasa
sebuah surat menghantamku
hingga aku terduduk di tangga klender
mengibaskan rasa
No comments:
Post a Comment