Satu hari yang berlebihan. Seorang perempuan, ditemani purnama, dikelilingi kuntum-kuntum sakura, dijeburkan dalam laut yang membiru. Basah kuyup tubuhnya, mencair seluruh matanya hingga habis. Larut dalam aroma asin gurih sebuah perhentian.
Sebotol cooler, sekantung coklat, biasanya cukup. Apalagi setelah mengembara di padang-padang mengikuti setapak yang berkelok berembun sepanjang hari yang tidak panas.
Kali ini berlebihan. Dijeburkan dalam laut yang membiru.
Lonjakan rasa diterima. Perempuan itu duduk di berandanya, menemui kekasih abadinya sembari memangku : buku, gambar wajahnya, dan selimut. Mengadu. Mengisak. Merasa. Selalu rasa ada pelukan. Hingga tidur. Dan kemudian mimpi yang mengambil alih. Dengan dendang terimakasih, terimakasih, terimakasih...
Sunday, July 11, 2010
Wednesday, July 07, 2010
My Son's Nets
Anak-anakku mempunyai jaring-jaringnya sendiri. Dengan simpul-simpul yang mereka buat sendiri. Semakin lama semakin lebar, luas, panjang... Terbentang. Sesekali aku ikut dalam jaring-jaringnya. Sesekali aku ditali dalam simpul-simpulnya. Tapi banyak sering, aku hanya menonton, menikmati, mengkuatirkan mereka bermain dengan jaring-jaringnya. Aku tertawa menangis menahan nafas mengurut dada bangga...
Anak-anakku dengan jaring-jaringnya.
(Gambar diambil di Atlantis Ancol dalam liburan sekolah ini. Look at his face! Aku membusungkan dada. Anakku!)
Subscribe to:
Posts (Atom)