Sunday, June 08, 2025

Tips Umur Panjang 2: SIBUK

 Dalam postingan beberapa minggu yang lalu klik sini aku menulis sebuah judul "Takut Mati?", tapi di dalamnya ada tips pertama untuk umur panjang. Tips berikutnya aku dapatkan dengan segera saat kesempatan emas bertemu perempuan luar biasa, Lian Gouw, seorang novelis yang lama tinggal di Amerika. Salah satu hal luar biasa dari perempuan ini adalah umurnya 90 tahun, dengan vitalitas yang sangat luar biasa. Sehat, lincah, penuh semangat. Cara bicara yang sangat rutin. Lembut tapi sangat jelas. Bisa menangkap suara dengan sangat baik. Tubuh yang tegak, cantik. Melakukan perjalanan sangat jauh dari Amerika ke banyak kota di Indonesia sendirian, dan melewati beberapa post perhentian, masih ceriaaa broooo...

Pertemuan terjadi di kantor Ketua Dewan Kesenian Lampung (DKL), di kompleks PKOR Way Halim, Bandarlampung. Beliau baru saja mengunjungi Musium Lampung, Perpusda Lampung, dan usai perbincangan masih akan lanjut melakukan siniar tentang buku, penulisan dan sebagainya.

Salah satu yang semua orang ingin tahu adalah bagaimana beliau masih segitu sehat lincah di umur 90 tahun? Aku yang baru lewat dikit dari 50 tahun serasa malu ati. Gimana tidak? Aku masih segini aja udah mengeluh ini itu, sakit pingganglah, capeklah, sakit tumit lah, dst.

Beliau menjawab singkat atas pertanyaan itu:"Sibuk." 

Bu Lian tidak memberikan jawaban rinci lebih lanjut. Namun kami kemudian membahasnya tanpa panduan. Aku memikirkannya lanjut sebagai bagian dari yang pernah kupikirkan sebelumnya, bahwa kata sibuk itu bisa diartikan melakukan banyak hal, termasuk bicara, berpikir, melakukan perjalanan, terlibat dalam kegiatan-kegiatan. 

Sibuk bisa saja memasukkan di dalamnya melakukan kegiatan-kegiatan yang disukai, yang sesuai passion, dan ini bermakna hati pasti gembira, berkobar-kobar penuh semangat. Melakukan sesuatu lalu ada ide lain terkait dengan hal itu, terus begitu, terus, terus dan terus. Aku jadi ingat bang Isbedy, yang sekarang ini sudah usia lanjut juga pernah mengatakan hal serupa dengan istilah sedikit berbeda: "Aku tak mau jadi pernah, Yul." Artinya juga terus, terus, terus,... Melakukan sesuai yang disukai dan dimaui untuk dilakukan.

Sibuk bisa juga memasukkan di dalamnya kegiatan yang menunjang harmoninya. Misalnya terus bekerja, berolahraga, makan, berdoa, bertemu banyak orang  dan seterusnya. Tentu saja semuanya dilakukan secara seimbang sesuai kebutuhan tubuh.

Nah, sibuk juga harus memasukkan kegiatan yang menjadi wujud pertanggungjawaban kewajiban-kewajiban. Misalnya aku seorang istri, ya aku menjalankan kewajiban-kewajiban itu, suka tidak suka. Sebagai ibu, sebagai nenek, sebagai tetangga, sebagai warganegara dan sebagainya.

Dalam pikiranku, sibuk menjadi tanda bahwa masih ada urusan yang harus dikerjakan sebagai manusia yang bertubuh. Masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk memenuhi banyak hal. Artinya ya jika tak ada lagi yang perlu dilakukan tak perlu diurus maka sudah selesailah kehidupan manusia itu. Cukup sudah waktu hidupnya. Hmmm... 

No comments:

Post a Comment