Thursday, April 24, 2025

PAUS FRANSISKUS MENINGGAL


 Meninggal adalah peristiwa biasa yang mutlak terjadi pada manusia yang sudah dilahirkan. Tapi ada beberapa kematian memberikan makna lebih padaku. Misal kematian orang terdekat mau tak mau akan mengguncang hatiku. Kematian para kekasih bisa bisa memuncratkan air mata hingga lama.

Senin 21 April 2025, pagi waktu Roma, Paus Fransiskus meninggal. Aku mengerutkan dahi sebagai reaksi pertama saat mendengar kabar duka itu. Bukan sebuah penolakan, bukan pula tak menduga ini akan terjadi, atau sebuah perasaan sedih yang salah ekspresi. Masalahnya sekitar enam jam sebelumnya di hari yang sama pagi waktu Indonesia bagian barat, aku baru saja mengganti foto profile yang ada di akun WA ku. Foto awalnya adalah gambarku bersama Paus Fransiskus yang diambil saat aku berjumpa beliau di Vatican tahun 2018. Aku memasang gambar itu di tahun 2024 saat aku bersiap menyambut kehadiran beliau di Indonesia. Saat mau menggantinya, ada kabar Paus sakit. Jadi kuteruskan foto itu terpasang.

Senin pagi di hari duka itu aku bilang ke suami:

"Paus sudah sembuh. Jadi aku akan mengganti foto profileku. Cariin foto kita berdua dung yang pak Hen pakai jas saat acara di UBL."

Foto yang kumaksud tak diketemukan di HPnya tapi kami menemukannya di IG. Jadi kuganti gambar awal dengan foto kami berdua.

Sorenya, pagi waktu Roma, kabar duka itu kuterima. Mungkin bukan isyarat atau firasat, tapi aku meyakini Bapa Paus memang sudah sembuh. Sudah selesai. Yang berasal dari Allah, kembali kepada Allah.

No comments:

Post a Comment