Sunday, April 20, 2025

APA YANG DIPIKIRKAN OLEH SEORANG LANSIA SEHINGGA MEMBAWA 4 TAS KE GEREJA?

 Ada seorang oma yang kukenal sejak lama. Setiap kali berjumpa, oma selalu menghampiriku lebih dahulu, memberikan salam, pelukan dan banyak pertanyaan maupun pernyataan panjang lebar. Oma ini sangat mudah dikenali oleh siapa pun karena dia selalu menempati kursi paling depan saat di gereja, di deretan tengah (jalur utama), menyapa semua orang sebelum duduk. Oma ini sangat suka berbicara. Dia juga selalu membawa hand sanitizer yang akan dia bagikan ke barisan para misdinar. Padahal perlakuan baik ini sesungguhnya mengganggu barisan yang sudah rapi dan juga membuyarkan fokus khusyuk para misdinar. Juga membuyarkan konsentrasiku karena membatinnya saat melihatnya. Heheheh... ampun Tuhan.

Yang paling memudahkan oma ini dikenali adalah dia selalu membawa banyakkkk sekali tas saat ke gereja. Saking biasanya begitu, kami semua tidak pernah tanya apa yang ada di dalam tas-tas itu. Lebih tampak seperti orang yang bepergian daripada orang yang beribadat di gereja.

Tadi pada jadwal paskah pertama aku melihat oma datang sudah mendekati jam misa. Untuk perayaan besar semacam ini, kursi-kursi di dalam gereja pasti sudah penuh bahkan satu jam sebelum misa mulai. Oma datang dan pengin duduk di tempat biasa dia duduk. Tentu saja susah. Kursi di depan sudah penuh. Tidak mungkin dia menggeser orang yang sudah lebih dulu duduk. 

Sedikit kehebohan terjadi, sampai kemudian baris kedua ada teman yang mengenalnya dan dia duduk di situ. Tentu saja bangku itu menjadi penuh sesak. Harusnya hanya 6 orang dewasa yang duduk, sekarang ada 7 orang. Dan oma hadir dengan 4 tas. Empat tas! Sungguh. Aku jadi penasaran apa isi tas itu. 1 tas besar (kayak bawa baju 10 stel), 2 tas tentang sedang, dan 1 tas selempang kecil.

Sayangnya niatku untuk menanyakan isi tasnya saat usai misa paskah, mungkin setelah mengucapkan selamat paskah, tidak terpenuhi. Aku lupa dan keasyikan menyapa kanan kiri lalu mencari Mas Hen yang ada di luar sebagai petugas tata laksana. Saat aku inget, si oma udah tak tampak.

Untungnya di grup lingkungan, pembahasan itu muncul karena ada ibu yang kebagian di bangku penuh sesak karena oma itu. Dan ternyata, isi tas-tas itu adalah jaket, alat ukur tensi, alat ukur gula darah, dua wadah lilin yang besar, obat-obatan, dan lain-lain.

Hmmm... aku tak habis pikir. Apa yang dipikirkan oleh seorang lansia sampai membawa barang-barang itu ke gereja dalam 4 tas yang pasti tidak ringan lho. Apa semua lansia akan menjadi seheboh itu dengan kebutuhan tubuhnya? Hmmm... oma, mengapa memilih membawa begitu beratnya barang ke gereja?

Apa pun, aku tak punya kuasa. Doaku untuk oma yang ramah ini. Selamat paskah. Tuhan menyertai dan memberkati kita semua.

No comments:

Post a Comment